Total Tayangan Halaman

Kamis, 21 Juni 2012

KAPAN KITA BERSYUKUR? SAAT SUSAH ATAU SENANG?

Ada sms masuk dari istri, suruh pulang cepat karena ada kenduren di rumah tetangga dan di suruh hadir setelah Maghrib padahal waktu udah menunjukkan waktunya sholat Maghrib. Kalo hari2 biasa saya akan langsung menunaikan sholat Maghrib dulu  oleh karena itu saya naik bis jemputan dari PT yang waktu tempuh menuju rumah paling cepat. Istri saya seolah menyuruh saya untuk sholat di rumah agar tidak ketinggalan acara kenduren, dari situ kita mestinya prihatin dengan gejala ini, lebih malu kalo sampe terlambat datang ke hajatan tetangga daripada terlambat menunaikan sholat fardhu, alih2 toh sholat bisa dikerjakan di rumah. inilah yang sering terjadi di keluarga muslim sekarang ini, MENYEPELEKAN SHOLAT FARDHU...

Betapa banyak sekarang musholla dan masjid yang berada di tengah2 kampung tapi kenapa tetep sepi juga? ya itu tadi merasa sholat bisa dikerjakan di mana aja dan kapan aja..kaya iklan aja..tapi yang pasti umat Muslim sekarang lebih cinta dunia daripada akhiratnya, jika kita berandai andai sholat itu pahalanya di ganti dengan sejumlah uang, katakanlah 25 ribu jika dikerjakan tepat waktu dan dikerjakan di masjid pasti banyak umat muslim yang berbondong-bondong pergi ke masjid hanya untuk mendapatkan uang tersebut dan gak peduli jika akhiratnya gak dapet, menyedihkan memang tapi itulah kenyataanya saat ini.

Saat masjid jauh dari tempat tinggal kita dan datang waktu sholat dan kita ditanya gk ke masjid alasan kita apa?...MASJID JAUH..tapi giliran masjid atau Musholla sudah ada di tengah kampung kita tetep aja gk hadir untuk menunaikan sholat...

Kayaknya kita sebagai manusia ini memang musti di buat susah dulu, baru inget Allah, baru rajin ibadahnya, nangis2 di hadapan Allah, tapi setelah di angkat kesusahan dari kita..eh gitu lagi, males lagi ibadahnya. Jika kita renungkan apakah saat susah atau senang kita bersyukur jika kita lihat catatan saya dibelakang tadi kok kayaknya kita mesti bersyukur saat kita diberi kesusahan ya. Karena dengan hal tersebut kita baru sadar bahwa kita membutuhkan Allah, ibadah kita jadi lebih khusyuk merasa sebagai hambanya yang lemah, walaupun kita tidak menginginkan hal tersebut terjadi pada kita.

Jadi mumpung di beri kesehatan, di beri kenikmatan banyak2lah beribadah jangan nunggu terbaring di tempat tidur karena sakit baru kita berandai2 seandainya saya begini dan begitu.


Semarang, 21 Juni 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar